BUPATI LEBAK DAN DLH LEBAK STUDI TIRU PENGELOLAAN SAMPAH MENJADI RDF DI TPST HOLIS KOTA BANDUNG
bro admin | 11 Oktober 2025 | Dibaca 66 kali

Studi Tiru Pengolahan Sampah Menjadi RDF di TPST Holis Kota Bandung

Pada hari kamis tgl 9 Oktober 2025, Bupati dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak melaksanakan kegiatan studi tiru pengolahan sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel) di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Holis, yang berlokasi di Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas dan inovasi dalam pengelolaan persampahan berbasis teknologi ramah lingkungan.


Kunjungan diawali dengan pemaparan dari pengelola TPST Holis mengenai profil, sejarah, serta sistem kerja yang diterapkan di lokasi tersebut. TPST Holis dikenal sebagai salah satu unit pengolahan sampah yang telah bertransformasi dari sistem komposting konvensional menuju pengolahan sampah menjadi bahan bakar alternatif RDF, yang merupakan program kolaborasi antara Pemerintah Kota Bandung, Dinas Lingkungan Hidup, dan pihak industri semen sebagai pengguna akhir RDF.

Dalam paparannya, pihak pengelola menjelaskan bahwa RDF merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari sampah nonorganik seperti plastik, kertas, dan bahan mudah terbakar lainnya yang tidak dapat didaur ulang. Prosesnya dilakukan melalui tahapan pemilahan, pencacahan, pengeringan, dan homogenisasi hingga menghasilkan bahan bakar padat yang siap digunakan di industri semen sebagai pengganti sebagian batubara.

Melalui observasi langsung di lapangan, peserta studi tiru menyaksikan alur pengolahan yang terdiri atas:

  1. Pemilahan awal, di mana sampah rumah tangga yang masuk dipisahkan antara organik dan anorganik.
  2. Pengambilan residu anorganik bernilai bakar tinggi (high calorific value waste) seperti plastik multilayer, styrofoam, dan tekstil.
  3. Proses pencacahan dan pengeringan menggunakan mesin khusus hingga menghasilkan ukuran butiran RDF yang seragam.
  4. Pengemasan dan penyimpanan sementara, sebelum dikirim ke industri pengguna RDF.

Hasil diskusi menunjukkan bahwa pengolahan sampah menjadi RDF di TPST Holis mampu mengurangi timbulan sampah yang dikirim ke TPA hingga 40–50%. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan nilai ekonomi tambahan karena sampah yang sebelumnya tidak bernilai kini dapat dijual sebagai bahan bakar alternatif. Dari sisi lingkungan, sistem ini berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca dan pengurangan ketergantungan terhadap energi fosil.

Peserta studi tiru juga memperoleh wawasan penting mengenai aspek manajemen operasional, mulai dari pola kemitraan dengan masyarakat dan swasta, kebutuhan sarana prasarana, hingga strategi pembiayaan dan pemeliharaan alat. TPST Holis menjadi contoh nyata penerapan konsep Circular Economy dalam pengelolaan sampah perkotaan — di mana limbah yang tidak dapat didaur ulang secara langsung masih dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.

Dari hasil kunjungan ini, peserta menyimpulkan bahwa teknologi RDF layak dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif solusi pengelolaan sampah di daerah, terutama untuk mengurangi volume sampah ke TPA dan mendukung kebijakan pengelolaan sampah berkelanjutan.

Ke depan, diharapkan hasil pembelajaran dari TPST Holis dapat diadaptasi dan diterapkan dengan menyesuaikan kondisi lokal, baik dari segi teknis, kelembagaan, maupun pembiayaan, agar pengelolaan sampah di daerah dapat lebih efisien, bernilai ekonomi, dan ramah lingkunan Rencana kabupaten Lebak akan melaksanakan pembangunan TPST yg dibiayai oleh bank dunia melalui program LSDP

BAGIKAN :